INSKANEWS, Jakarta, (11/2/2025 ) – Sebuah babak baru dalam komunikasi pertahanan Indonesia telah dimulai. Deddy Corbuzier, sosok yang dikenal luas sebagai pakar komunikasi dan figur publik dengan pengaruh besar, kini resmi dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan Republik Indonesia. Penunjukan ini menandai langkah progresif Kementerian Pertahanan dalam menjangkau masyarakat secara lebih luas dan efektif.
Dalam upacara pelantikan yang berlangsung di Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas Inkiriwang menegaskan bahwa kehadiran Deddy sebagai staf khusus di bidang komunikasi sosial dan publik merupakan bagian dari strategi modernisasi pertahanan. “Pak Deddy memiliki daya jangkau yang luar biasa dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Kami berharap beliau dapat membantu menyosialisasikan program dan kebijakan pertahanan nasional secara lebih luas dan efektif,” ujar Frega.
Sebagai figur publik yang dikenal karena wawasan tajam dan pendekatan komunikatif yang khas, Deddy Corbuzier diharapkan mampu membangun jembatan antara Kementerian Pertahanan dan masyarakat. Dengan platform yang luas, baik melalui podcast, media sosial, maupun berbagai kanal komunikasi lainnya, ia akan berperan dalam menyampaikan informasi strategis tentang kedaulatan dan pertahanan negara dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diterima oleh publik.
Selain Deddy, Kementerian Pertahanan juga melantik sejumlah tokoh berkompeten lainnya sebagai staf khusus, termasuk Kris Wijoyo Soepandji di bidang tata negara, Lenis Kogoya di bidang kedaulatan, Indra Bagus Irawan di bidang ekonomi pertahanan, Mayjen TNI (Purn) Sudrajat di bidang diplomasi pertahanan, serta Sylvia Efi Widyantari Sumarlin sebagai Asisten Khusus Menhan Bidang Cyber Security.
Pelantikan ini bukan sekadar pergantian jabatan, tetapi juga sebuah simbol transformasi komunikasi pertahanan yang lebih inklusif, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Dengan kehadiran Deddy Corbuzier, diharapkan pesan-pesan strategis pertahanan negara dapat tersampaikan dengan lebih kuat, membangun kesadaran dan partisipasi publik dalam menjaga kedaulatan bangsa.
Indonesia kini melangkah ke era baru dalam komunikasi pertahanan—lebih dekat, lebih jelas, dan lebih kuat.
Kus