INSKA NEWS,Karawang, 22 April 2025 – Di tengah gejolak kenaikan harga kelapa parut, sebagian pelaku UMKM terpukul.
Pedagang jajanan makanan dan minuman,diantaranya yang terdampak pedagang cendol.
Dampak Harga kelapa bulat atau kelapa parut yang belum kunjung turun ke level normal membuat pedagang cendol di Karawang,Jawa Barat,sedikit memutar otak dengan cara mengurangi produksi,mahalnya harga kelapa mempengaruhi usaha harian mereka.
Harga kelapa saat ini di pasar Baru Karawang untuk ukuran kecil mencapai Rp16.000 hingga Rp17 000 ukuran besar di banderol di angka Rp.25.000 per butir.
Pedagang cendol di Karawang, Dadang (52) yang mangkal di pasar Baru karawang,depan Bank Rakyat Indonesia(BRI) Karawang,menyebut naiknya harga kelapa berpengaruh terhadap usahanya.
“Bisa dibayangkan,dulu harganya(kelapa) Rp10.000 dan Rp12.000,tiba-tiba sekarang Rp20.000 ada yang Rp25.000,tapi mungkin nanti stabil lagi lah ya,”tuturnya.
Dadang menyebut cendol yang ia jual menggunakan bahan utama dari santan kelapa.
“Iya sangat berdampak, karena cendol bahan utamanya dari santan kelapa,” ujar Dadang saat diwawancarai, selasa (22,/4/2025)
Lebih lanjut,Dadang menyebut santan kelapa yang ia beli merupakan pati murni.
“Jadi kelapa parut di bawa kerumah diperas pake air hangat,” katanya.
Meskipun kelapa yang merupakan salah satu komoditi bahan baku cendol naik, namun Dadang tidak menaikan harga Cendolnya, ia tetap bertahan diharga Rp8000 per cupnya.
“Kalau pembeli,konsumen diakan tidak tau,tetap aja segitu,”ungkapnya.
“Kadang kita jual,dia pengen nya Rp5000 pun saya kasih,”tambah Dadang.
Dirinya berharap harga kelapa kembali normal seperti biasa.
“Harga stabil lagi lah,sukur-syukur ke harga yang normal lagi,”pungkasnya.
Sebelumnya INSKANEWS telah memberitakan kenaikan harga kelapa parut yang mulai meroket sejak bulan Ramadhan lalu yang tembus di angka Rp25.000 perbutir.
Di sisi lain Mentri perdagangan (Mendag)Dr.Budi Santoso M.Si mengungkapkan kepada Awak media (21/4/2025)bahwa salah satu penyebab lonjakan harga kelapa adalah meningkatnya permintaan ekspor, seiring naiknya harga kelapa di Pasar Internasional.
“Karna semua ekspor,akhirnya (kelapa)jadi langka,nah,kita akan pertemukan pelaku Industri dan eksportir,imbuhnya.(Rf)