INSKA NEWS, Jakarta Utara, 5 Mei 2025 —Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi meresmikan Taman Anak Sejahtera (TAS) Arutala yang berlokasi di Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Fasilitas ini menjadi simbol nyata komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam menghadirkan ruang pengasuhan anak yang aman, berkualitas, dan inklusif, khususnya bagi keluarga prasejahtera.
TAS Arutala merupakan bagian dari program quick wins 100 hari pertama masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dirancang sebagai ruang bermain dan belajar yang ramah anak, TAS memberikan layanan stimulasi pendidikan usia dini, asupan gizi seimbang, serta pembentukan karakter sejak dini.
“Nama Arutala berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti cita-cita tinggi dan mulia. Ini menggambarkan harapan besar kami agar dari tempat ini lahir generasi penerus yang unggul dan membawa kemajuan, ujar Gubernur Pramono.
Pada tahap awal, TAS Arutala melayani 25 anak dari keluarga prasejahtera yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Seluruh kebutuhan dasar anak termasuk makanan dan minuman ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah selama mereka berada di TAS.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari, turut mendampingi Gubernur dalam peresmian tersebut. Ia menyampaikan bahwa TAS Arutala menjadi fasilitas ketiga yang telah beroperasi di Jakarta. Ke depan, Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan TAS di setiap kecamatan.
“Target kami adalah menghadirkan 44 TAS di seluruh wilayah DKI Jakarta secara bertahap. Ini sangat penting, terutama bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu yang membutuhkan dukungan optimal dalam masa tumbuh kembangnya, jelas Gubernur Pramono.
Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan harapan agar anak-anak lulusan TAS nantinya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SD dan SMP dengan dukungan Kartu Jakarta Pintar (KJP), sebagai upaya memutus rantai ketimpangan sosial.
“Harapan saya, anak-anak ini bisa mendapatkan KJP di masa sekolah nanti. Ini bagian dari strategi besar kita untuk memotong garis ketidakberuntungan di masyarakat, tambahnya.
Pembangunan dan pengelolaan TAS tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi juga didukung kolaborasi lintas sektor. Pemerintah membuka ruang kontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) serta sinergi dengan BAZNAS (BAZIS) untuk memperluas layanan TAS bagi masyarakat Jakarta. (Kus)