INSKA NEWS, Karawang – Manusia tidak pernah bisa memilih dilahirkan dari Kasta seperti apa.Terlahir dari keluarga berkecukupan,kaya raya atau bahkan dari keluarga kurang mampu.
Lantas,bukan berarti setiap orang tidak bisa memilih jalan hidup yang akan di lakoni, seperti Jumari (53) seorang juru parkir di jalan proklamasi,Tanjung Pura Karawang, Jawa Barat ini tidak pernah mengeluh biarpun terlahir dari keluarga kurang mampu.
Jumari yang melaksanakan tugas sebagai juru parkir dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB,sudah melakoni pekerjaan itu selama 5 tahun terakhir, penghasilan yang didapat dari mengatur kendaraan tidaklah menentu.
Dirinya menuturkan,jumlah yang di peroleh dari hasil memarkir hanya cukup untuk makan,terkadang hanya mengantongi Rp15.000 hingga 20000 per hari,jika kendaraan sedang ramai bisa mendapatkan Rp30.000.
“Tergantung,kadang-kadang (makan) sekali,kalau ada uang baru makan lagi 2 kali,namanya juga pas Pasan sih,”ungkapnya saat ditemui INSKANEWS,Sabtu (24/5/2025).
Jumari yang mengaku memiliki keluarga,namun ia menyebut di tinggal istrinya dengan alasan ekonomi, patut di acungi jempol,di kala parkir sepi diapun nyambi jadi pemulung.
Kerja kerasnya bukan tanpa alasan,dia berkeinginan punya rumah sendiri,karna saat ini dirinya tidur di emperan toko tidak jauh dari tempatnya bekerja sebagai tukang parkir.
“Pengen punya rumah,ngontrak gak kuat bayar,biarpun ada yang Rp300.000,ada yang 400.000 tapi saya ga mampu,”ujarnya.
“Saya tidur di situ(sambil menunjuk ke sudut emperan toko) pake kardus,ga pake selimut biasa we(biasa aja)mandi di WC umum bayar Rp2000,” sambung Jumari.
Jumari merupakan hanyalah satu dari sosok anak bangsa yang kurang mampu,di himpit kemiskinan dan keterbatasan ekonomi,namun tidak jadi penghalang baginya semangatnya tidak pernah padam untuk mengejar mimpi -mimpi dan menjemput asa bekerja keras demi mewujudkan impiannya.
(Laporan:Rifa Hendri)
