INSKA NEWS,Kab.Bekasi — Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, grup kesenian tradisional Sinar Siswo Magelang (SSM) turut memeriahkan acara “Semarak Muharram” yang digelar di Perumahan Telaga Pasiraya, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kab.Bekasi,Jawa Barat.
Kehadiran mereka disambut hangat oleh warga dan tokoh masyarakat setempat,Minggu,29 Juni 2025.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Sukasari, M. Nur Sholehudin, S.Pd.I, serta Babinsa Serang Baru, Bapak Partono.
Dalam sambutannya, Kepala Desa mengapresiasi tinggi penampilan Sinar Siswo Magelang yang terus konsisten melestarikan budaya tradisional di tengah arus modernisasi dan digitalisasi yang semakin deras.
“Ini wajib kita lestarikan, jangan sampai punah karena kita terlalu asyik dengan budaya yang datang dari luar yang kadang belum tentu cocok dengan adab dan budaya kita. Jangan sampai justru budaya ini dilestarikan dan diakui oleh bangsa lain, padahal ini adalah warisan luhur nenek moyang kita,” tegas M. Nur Sholehudin.
Senada dengan hal tersebut, Babinsa Serang Baru, Partono, juga menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya tradisional sebagai salah satu cara memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Dari budaya ini, kita bisa mengambil semangat perjuangan dan nilai-nilai luhur yang menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.
Acara yang berlangsung meriah ini turut dihadiri oleh jajaran aparat lingkungan, seperti Ketua RT, RW, Babinsa, PPL, serta warga yang antusias menyaksikan pertunjukan tari tradisional yang dibawakan oleh keluarga besar Sinar Siswo Magelang yang menyajikan beberapa seni seperti Kubro Siswo,Gedruk,Topeng Ireng dan Jathilan.
Grup ini tampil dengan semangat mengusung tagline mereka: “Dengan Seni Mempererat Silaturahmi.”
Wahyu P., perwakilan dari Sinar Siswo Magelang, menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan hangat dari masyarakat perum Telaga Pasiraya.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan antusiasme warga serta para tokoh masyarakat yang telah menerima kehadiran kami dengan terbuka. Semoga silaturahmi ini terus terjalin melalui seni dan budaya,” ujarnya.
Acara ini menjadi bukti bahwa budaya tradisional masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat dan mampu menjadi media pemersatu di tengah keberagaman zaman.(Iwan Wahyudi)