Pagelaran Wayang Gagrak Porongan di Desa Suruh, Upaya Lestarikan Warisan Budaya Jawa.

INSKA NEWS

INSKA NEWS,Sidoarjo -Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi memberikan gunungan kepada dalang, pada pagelaran Wayang Kulit Gagrak Porongan di Desa Suruh, Sabtu(6/9/2025)malam.

WARTAMEDIA NASIONAL.COM , Sidoarjo – Guna menjaga serta melestarikan warisan budaya Jawa Pemkab Sidoarjo bersama Pemdes
Desa Suruh Kecamatan Sidoarjo gelar wayang kulit Gagrak Porongan ke- 5. Bertempat di kios Desa Suruh , dengan antusias ratusan warga sekitar dan juga warga dari luar datang untuk menyaksikan, Sabtu (6/9/2025) malam .

Pagelaran yang dibuka langsung oleh Camat Sukodono, Moch. Solichin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, pagelaran wayang merupakan salah satu bentuk komitmen dalam melestarikan budaya asli Indonesia.

“Semoga wayang semakin berkembang dan dicintai generasi sekarang maupun mendatang. Terima kasih juga atas dukungan Pemkab Sidoarjo. Mudah-mudahan kegiatan ini terus dilaksanakan di masa mendatang,” kata Solichin.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Tirto Adi, mewakili Bupati Sidoarjo, juga turut memberikan sambutan. Pertama saya menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bapak Bupati,karena agenda yang sangat padat Beliau tidak dapat hadir.

“Pagelaran Wayang Gagrak Porongan di Sidoarjo ini adalah kegiatan pelestarian budaya khas Sidoarjo untuk, memperkenalkan kesenian kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Semoga masyarakat Desa Suruh selalu sehat dan tetap guyub rukun,” ucapnya.

Tirto Adi menambahkan, dari 18 kecamatan yang diajukan untuk program pengembangan seni wayang kulit, saat ini baru 12 kecamatan yang disetujui.

“Wayang ini merupakan warisan budaya asli Indonesia, khas Sidoarjo Gagrak Porongan,” pungkasnya

Dilokasi yang sama Kepala Desa Suruh, Suwono, melalui Sekretaris Desa Rohim, kepada wartawan menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mengenalkan kembali seni budaya lokal kepada masyarakat agar terus dilestarikan dan menjadi jati diri bangsa melalui filosofi yang terkandung dalam wayang.

“Harapannya, semakin tumbuh rasa cinta dan apresiasi warga Desa Suruh terhadap kearifan lokal dan budaya yang penuh makna,” terang Sekdes Rohim.

Terpisah salah satu warga Desa Lengki Mbah Khalimah (80) yang ditemani anaknya mengatakan sangat senang dengan adanya pagelaran wayang yang di adakan di Desa Suruh.

“Selain sebagai hiburan juga melestarikan budaya juga berharap generasi muda jangan sampai melupakan budayanya,” pungkasnya.

Hadir dalam pagelaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo mewakiki Bupati Sidoarjo,salah satu anggota DPRD, Camat Sukodono, Camat Wonoayu, Kepala Desa Suruh dan jajaran,serta Kepala Desa se Kecamatan Sukodono dan para tamu undangan yang lain.

(Hardi)

Also Read

Tags