INSKA NEWS,Karawang, 25 Juni 2025 — Yayasan Rindang Indonesia menggelar panen raya di lahan wakaf seluas satu hektare di Kampung Cikunir, Desa Pusaka Jaya Selatan, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Wakaf Sawah Produktif yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus memberdayakan masyarakat kurang mampu di sekitar lokasi.
Panen ini dihadiri oleh Ketua Umum Yayasan Rindang Indonesia M. Adhie Pamungkas, Dewan Penasehat Aswar Wahab, Pendamping Yayasan Iptu Slamet Riyadi, serta jajaran pengurus yayasan lainnya. Selain panen, kegiatan ini juga diisi dengan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim dan janda lansia berupa paket sembako, uang saku, serta mushaf Alquran.
Dewan Penasehat Yayasan Rindang Indonesia, Aswar Wahab, mengapresiasi program wakaf ini sebagai solusi konkret dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga sosial, pemerintah, pesantren, hingga masyarakat dalam mengoptimalkan lahan-lahan tidur menjadi lahan pertanian produktif.
“Ini sangat baik sekali. Jika kolaborasi diperkuat, manfaatnya bisa lebih luas. Ketahanan pangan adalah urusan bersama,” ujarnya.
Aswar juga mengajak generasi muda untuk tidak ragu terjun ke sektor pertanian. Menurutnya, bertani adalah profesi mulia yang memiliki nilai ekonomi dan sosial tinggi jika dikelola secara profesional dan berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Rindang Indonesia, M. Adhie Pamungkas, menyampaikan bahwa panen ini merupakan bagian dari visi jangka panjang yayasan untuk mengembangkan 1.000 hektare lahan sawah wakaf hingga tahun 2045. Program ini menggunakan skema wakaf uang dengan estimasi Rp100.000 per meter persegi.
“Ini bukan sekadar soal menanam padi, tapi menanam masa depan. Jika didukung bersama, insya Allah target 1.000 hektare bisa tercapai bahkan lebih cepat dari 2045,” kata Adhie.
Suasana haru sempat menyelimuti acara saat anak-anak yatim dan janda lansia menerima santunan. Kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipersembahkan untuk almarhumah Ibu Asmah Wahab, ibunda dari Aswar Wahab, sebagai bentuk penghormatan dari keluarga besar yayasan.
Warga setempat menyambut baik kegiatan ini. “Kami sangat terbantu. Semoga lahan-lahan lain juga bisa seperti ini,” ujar Ibu Neni, salah satu penerima manfaat. Hal senada disampaikan Ate Heryana, pengelola lahan, yang berharap program wakaf sawah dapat diperluas.
Panen raya ini menjadi bukti nyata bahwa program wakaf bisa menjadi instrumen perubahan sosial dan ekonomi yang berdampak langsung bagi masyarakat. Dari Kampung Cikunir, benih harapan untuk ketahanan pangan nasional terus tumbuh, satu meter persegi wakaf demi satu langkah menuju kemandirian bangsa.(Sastra)