INSKA NEWS, Bekasi, 30 Oktober 2025 — Dalam suasana hangat dan penuh semangat di Kantor Pena Institute, Sumber Arta Kalimalang, Bekasi, pembina media, Dadang Kusnandar, B.Sc. menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya penguasaan bahasa asing dan pendidikan tinggi bagi masa depan generasi muda Indonesia khususnya bagi para jurnalis.
“Bahasa adalah sumber rezeki,” ujar Dadang di hadapan puluhan awak media dalam kegiatan silaturahmi dan literasi media, Kamis (30/10). Pernyataan itu bukan sekadar teori, melainkan refleksi dari pengalaman pribadi yang nyata. Ia menuturkan bahwa anak dan cucunya kini hidup sukses di luar negeri berkat kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni.
“Saya melihat sendiri bagaimana bahasa menjadi pembuka jalan rezeki. Anak saya sudah puluhan tahun tinggal di Amerika Serikat, sementara cucu saya kini menetap di Australia. Mereka bisa sampai di sana karena satu modal awal yang sederhana tapi luar biasa: bisa bahasa Inggris,” tutur Dadang dengan mata berbinar.
Menurutnya, penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, bukan hanya soal komunikasi, tetapi juga investasi jangka panjang yang membuka peluang global. “Anak muda sekarang jangan hanya bermimpi, tapi berinvestasilah pada kemampuan bahasa. Itu bekal untuk bersaing dan bertahan hidup di dunia yang semakin tanpa batas,” ujarnya menekankan.
Selain bahasa, Dadang juga menyoroti pentingnya pendidikan formal yang berkelanjutan. Ia mengajak generasi muda untuk tidak cepat puas dengan jenjang pendidikan yang telah ditempuh. “Yang lulus SD, lanjutkan ke SMP. Setelah itu SMA, lalu ke sarjana satu, dua, bahkan tiga. Pendidikan adalah tangga kehidupan. Naiklah setinggi mungkin, karena dari situ pandanganmu akan semakin luas,” pesannya.
Dalam pandangan Dadang, pendidikan dan bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kesuksesan seseorang. “Keduanya adalah investasi yang tidak pernah rugi. Kalau punya kemampuan bahasa dan pendidikan tinggi, dunia terbuka lebar untukmu,” katanya menegaskan.
Namun, Dadang tidak hanya berbicara untuk generasi muda, ia juga memberikan pesan khusus bagi para jurnalis. Ia menilai, jurnalis yang hebat bukan hanya yang cerdas, tetapi juga yang berani. “Jurnalistik itu alat gaul dan alat belajar. Dengan menulis, kita bisa bergaul dengan siapa saja dan belajar dari apa saja. Tapi di atas kepandaian, jurnalis juga perlu keberanian. Tanpa itu, tulisannya tidak akan punya ruh,” katanya penuh makna.
Dadang mengingatkan bahwa profesi jurnalistik menuntut keseimbangan antara intelektualitas dan keberanian moral. “Pandai itu penting, tapi lebih penting lagi berani. Karena jurnalis adalah saksi sejarah yang harus berani berkata benar di tengah tekanan dan kepentingan,” tambahnya.
Suasana forum menjadi reflektif ketika Dadang menutup pesannya dengan kalimat yang memantik semangat: “Belajarlah terus, kuasai bahasa, dan jangan takut bermimpi besar. Karena rezeki tidak hanya datang dari kerja keras, tapi juga dari kemampuan berkomunikasi dengan dunia.”
Pesan Dadang Kusnandar siang itu menjadi pengingat kuat bagi para jurnalis dan generasi muda, bahwa di tengah derasnya arus digital dan globalisasi, bahasa dan pendidikan tetap menjadi kunci utama untuk membuka pintu masa depan.

















