INSKA NEWS,Klaten – Pemerintah Kabupaten Klaten menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana dan Peralatan Kabupaten Klaten Tahun 2025 di Alun-Alun Klaten, Jumat (7/11/2025). Kegiatan ini menjadi wujud sinergi lintas sektor dalam memperkuat kesiapan menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah Klaten.
Apel diikuti sekitar 1.000 peserta dari unsur TNI-Polri, instansi pemerintah, organisasi masyarakat, relawan, dunia usaha, akademisi, hingga media massa. Hadir sebagai pembina apel, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, S.I.Kom, Dandim 0723/Klaten Letkol Inf Slamet Hardianto, S.H., M.I.P, dan Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, S.H., S.I.K., M.H. Sedangkan Kapten Inf Rudi Saputra (Danramil 05/Jatinom) bertindak sebagai Komandan Apel.
Turut hadir Pj. Sekda Kabupaten Klaten Jaka Purwanto, S.Sos., M.M, Kajari Klaten Bagus Priyonggo, S.H., M.H., CLA, Kepala BPBD Syahruna, S.H., C.N, Kepala Dinas Kesehatan dr. Anggit Budiarto, M.MR, Kasatpol PP Joko Hendrawan, S.H., M.H, serta para kepala OPD, camat, Danramil, dan relawan se-Kabupaten Klaten.
Dalam amanatnya, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menegaskan bahwa kegiatan apel ini merupakan momentum penting untuk memperkuat koordinasi dan kesiapan seluruh unsur dalam melindungi masyarakat dari ancaman bencana.
“Kabupaten Klaten memiliki tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi, baik geologi seperti gempa bumi dan letusan Merapi, maupun hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin puting beliung dan kekeringan. Karena itu, kesiapsiagaan harus menjadi budaya bersama,” tegas Bupati.
Bupati menambahkan bahwa bencana merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi dan kesatuan langkah antara pemerintah daerah, TNI, Polri, dunia usaha, akademisi, media dan masyarakat untuk membangun daerah yang tangguh terhadap bencana.
Sementara itu, Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo menyampaikan amanat Kapolri dalam rangka Apel Kesiapsiagaan Nasional, yang menekankan pentingnya deteksi dini, pemetaan wilayah rawan bencana, serta kesiapan personel dan peralatan. Ia juga mengingatkan agar pelatihan dan simulasi penanganan bencana dilaksanakan secara rutin agar masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat.
“Koordinasi lintas sektor antara TNI, Polri, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, Pemerintah daerah dan masyarakat harus terus ditingkatkan agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0723/Klaten Letkol Inf Slamet Hardianto, S.H., M.I.P menegaskan pentingnya menjadikan apel kesiapsiagaan sebagai wadah memperkuat sistem kerja, jaringan komunikasi dan koordinasi antarinstansi.
“Sinergi yang kuat menjadi kunci utama dalam mengurangi dampak bencana. Tidak boleh ada ego sektoral. Semua harus bekerja sama dengan niat tulus sebagai ibadah dan pengabdian kepada masyarakat,” tegas Dandim.
Pelaksanaan apel berlangsung dengan tertib, aman dan lancar, dilanjutkan dengan pengecekan peralatan dan sarana penanggulangan bencana oleh para pejabat Forkopimda bersama peserta apel.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan solidaritas antar instansi di Kabupaten Klaten tetap terjaga dalam menghadapi setiap potensi bencana.
Sebagai bagian dari komitmen bersama, Kodim 0723/Klaten menegaskan siap mendukung seluruh langkah Pemerintah Kabupaten Klaten dalam memperkuat ketangguhan daerah dan menjaga kemanunggalan TNI dengan rakyat demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Klaten. (mmn)

















