Asaiful Millah, Contoh Pendidik dan Guru Muda Yang Pantang Menyerah

INSKA NEWS

INSKA NEWS, Wanareja – Asaiful Millah adalah seorang guru dari sebuah Desa Cipari, Kecamatan Wanareja – Cilacap, yang tidak diragukan lagi akan semangat dan cintanya pada dunia pendidikan.

Dalam kehidupan sehari – hari, ia mencurahkan waktu dan tenaganya untuk mendidik anak – anak melalui sebuah lembaga pendidikan pra sekolah, baik Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ), Taman Kanak-kanak -Kanak ( TK) ataupun Islam Terpadu (IT).

Ia ber kordinasi dengan Dinas pendidikan dan Kemenag serta pihak – pihak terkait, Baik pihak Kecamatan, Desa, RT/RW sampai kepada tokoh masyarakat.

Beliau membuat sebuah lemabag pendidikan untuk jenjang anak usia dini yang dinamai “YAA BUNAYYA” yg saat ini mempunyai siswa kurang lebih 50 dan tenaga pendidik 6 orang guru.

Beliau selalu memotivasi, baik ke guru guru PAUD dan selalu berinovasi pengembangan pembelajaran mellaui alat media pembelajaran. “alhamdulillah bisa membawa juara 2 TKse-Kabupaten Cilacap,” Kata Asaiful.
Khusus untuk anak didik yang kurang mampu, yatim, piatu dan dhuafa, Asaiful tidak memungut biaya sepeserpun alias gratis.

Asaiful selalu berkoordinsi dan berkolaborasi dengan pihak lain guna kelancaran kegiatan belajar – mengajar pada lembaga yang iya pimpin dan beliau selalu mengupgrde dirinya.

Tidak berhenti di situ, dengan jiwa sosial yang tinggi ia peduli dengan dunia pendidikan dan membuat terobosan – terobosan baru dan tidak segan – segan membantu ketika melihat ada anak – anak yang putus sekolah karena biaya.

Selain mendidik anak – anak para sekolah dengan membuat lembaga pendidikan formal, Asaiful Millah juga membuat lemabaga pendidikan non formal melalui lembaga yayasan yang ia namai Yayasan Yamas salah satu programnya adalah managemen pondok pesantren yang ia khusus kan untuk anak anak yatim, piatu, dhuafa dan anak anak putus sekolah.

Jiwa yang tak kenal lelah Asaiful Millah perlu di contoh, bagaimana tidak, ia mendediaksikan waktunya untuk pendidikan mulai pagi hari sebagai pendidik di SDN Cilongkrang 03 wanarja, dan meneruskan mendidik di lembaga yang ia pimpin hingga larut malam.

Tak ayal seorang guru muda yang masih berusia sangat muda, belum genap 40 tahun usianya sudah membwa anak asuhnya menjadi anak – anak yang berprestasi di akademik dan non akademik.

Asaiful Millah dapat dijadikan contoh, bagaimana usia muda, pekerja keras dan punya dedikasi tinggi dapat mencurahkan seluruh waktunya untuk mendidik tanpa mengedepankan materi. (Yudi)

Also Read

Tags

Ads - Before Footer