Yayasan Insan Anugrah Indonesia Kembangkan Program Wakaf Terpadu di Pagaden, Subang

INSKA NEWS

INSKA NEWS, Pagaden – Subang Yayasan Insan Anugrah Indonesia, yang berlokasi di Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat, terus mengembangkan program unggulan mereka, yaitu *Wakaf Terpadu*. Program ini menjadi salah satu solusi inovatif untuk pemberdayaan ekonomi umat melalui kegiatan produktif berbasis wakaf, Jumat 10/01/25.

Saat ini, program Wakaf Terpadu telah berjalan dengan baik melalui sektor peternakan. Peternakan yang dikelola oleh yayasan mencakup berbagai jenis hewan, seperti sapi, domba, ayam kampung, ayam kalkun, dan beberapa jenis ayam lainnya. Peternakan ini tidak hanya berfungsi sebagai aset produktif, tetapi juga bertujuan untuk mendukung program sosial dan kemanusiaan yayasan.

Ketua Umum Yayasan, Haji Samsul Bahri, S.H., C.W.C., menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memadukan potensi wakaf dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Kami ingin wakaf tidak hanya menjadi amal jariyah, tetapi juga alat pemberdayaan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Pagaden dan sekitarnya,” ujar Haji Samsul.

Selain peternakan, yayasan juga merencanakan pengembangan sektor lain seperti pertanian terpadu dan pendidikan berbasis wakaf. Dengan pendekatan holistik ini, Yayasan Insan Anugrah Indonesia berharap dapat menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

Melalui program ini, yayasan mengajak masyarakat luas untuk berkontribusi dan turut serta dalam membangun masa depan yang lebih baik. “Kami percaya, dengan sinergi antara wakaf dan pemberdayaan ekonomi, kita bisa mewujudkan kemaslahatan umat secara nyata,” tambah Haji Samsul.

Program Wakaf Terpadu ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat sekitar yang melihat langsung dampak positifnya, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan memberikan manfaat sosial secara berkesinambungan.

Dengan visi besar ini, Yayasan Insan Anugrah Indonesia terus melangkah maju, menjadikan wakaf sebagai instrumen perubahan sosial dan ekonomi yang progresif.

Jurnalis : Jasum Pramana

Also Read

Tags