INSKA NEWS,Bekasi ,19 April 2025– Pemerintah Kota Bekasi menjalin kerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam rangka mengatasi kekurangan guru di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, hingga SMP. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan pada Senin, 14 April 2025, sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kerjasama ini akan dilanjutkan melalui Perjanjian Kerjasama (PKS) terkait program magang mahasiswa. Program ini bertujuan untuk mengisi kekosongan guru di Kota Bekasi dengan melibatkan mahasiswa semester 6 ke atas dari program studi kependidikan. Mahasiswa akan bertugas selama satu semester, dengan opsi perpanjangan hingga dua semester, sesuai izin dari perguruan tinggi asal.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ahmad Yani, menjelaskan bahwa kekurangan guru semakin terasa sejak pengangkatan guru honorer tidak lagi diperbolehkan berdasarkan UU No. 20 Tahun 2023 tentang ASN. Selain itu, banyak guru honorer yang tidak lolos seleksi PPPK sehingga mendaftar sebagai tenaga teknis, memperparah kekosongan guru.ujarnya
“Sebagai solusi jangka pendek, kami menggandeng perguruan tinggi untuk mengirimkan mahasiswa sebagai bagian dari pengabdian masyarakat. Ini juga mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Ahmad Yani.
UNJ akan melakukan proses seleksi dan pelatihan kepada mahasiswa sebelum diterjunkan ke sekolah-sekolah, guna memastikan kualitas dan kesiapan mereka. Selain UNJ, Pemkot Bekasi juga akan mengajak perguruan tinggi lainnya seperti Universitas Bhayangkara, UNISMA Bekasi, dan UIN Jakarta yang telah menunjukkan minat untuk bekerjasama.
Sebelumnya, Pemkot Bekasi juga sempat bersurat kepada APTISI Wilayah IV.A di akhir 2023 untuk menjajaki kerjasama serupa, namun belum terealisasi.
Selain program magang, UNJ juga menawarkan program pengabdian masyarakat dalam bentuk pembangunan sekolah model sebagai laboratorium penerapan metode pembelajaran baru oleh para dosennya. Program ini mencakup berbagai bidang seperti manajemen sekolah, pendidikan inklusif, hingga bimbingan konseling.
Pemkot Bekasi berharap kerjasama ini menjadi langkah awal yang strategis dalam menjawab tantangan kekurangan guru, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di Kota Bekasi.(Ridwan)