INSKA NEWS, Cilegon, 1 Juni 2025 — Minat masyarakat Kota Cilegon dalam menguasai bahasa asing, khususnya Bahasa Korea, kini mendapat wadah baru melalui kursus yang difasilitasi oleh Posyantek Kelurahan Lebak Denok. Program ini resmi dibuka pada Minggu (1/6) dengan mengusung semangat “Cilegon Bisa Bahasa Korea” sebagai bagian dari gerakan Kampung Programming dan bertempat di ruang belajar Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Cilegon yang berlokasi di wilayah Lebak Denok.
Kursus ini disupport langsung oleh Mr. Chang Su Kim, (Mr. Kim) seorang warga negara Korea Selatan yang telah lama bekerja di Cilegon. Ia menyampaikan bahwa masih banyak pekerja lokal yang belum bisa memahami Bahasa Korea, meski bekerja di perusahaan asal negaranya. “Saya ingin berbagi ilmu. Jika masyarakat, terutama anak muda, serius belajar, mereka akan lebih mudah diterima di perusahaan Korea, khususnya yang ada di Cilegon,” ujar Mr. Kim.
Dukungan moral dan kelembagaan juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon, H. Sokhidin, S.H., yang selama ini dikenal aktif mendukung kegiatan berbasis digital dan edukatif di Posyantek Lebak Denok. “Penguasaan bahasa asing, khususnya Bahasa Korea, adalah bagian dari kesiapan kita menghadapi era global dan menjadi investasi jangka panjang. Apalagi di Cilegon ini banyak perusahaan Korea, ujarnya.
Ketua Posyantek Lebak Denok yang juga inisiator kampoeng programming, Iim Setiawan atau yang akrab disapa Kang Wawan, menyatakan bahwa kursus ini merupakan bagian dari upaya memberdayakan masyarakat melalui pendekatan teknologi dan pendidikan. “Kami terus berinovasi lewat Kampoeng Programming agar Posyantek benar-benar hadir untuk kebutuhan masyarakat. Kami berharap agar ada dukungan dari pemerintah agar program ini bisa berkelanjutan, ungkapnya.
Acara pembukaan kursus ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Ketua Posyantek Kota Cilegon, Teguh Sumaryanto, Kasie PPM Kelurahan Lebak Denok, Sumardani, serta perwakilan dari SKB Kota Cilegon, Adi Wahdi. Kehadiran mereka menandai kuatnya sinergi antar lembaga dalam mendukung pengembangan kapasitas masyarakat.
Dengan pelatihan ini, Posyantek Lebak Denok dengan Kampoeng Programmingnya menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan secara strategis dan kolaboratif, menyasar aspek pendidikan, teknologi, dan peningkatan daya saing tenaga kerja lokal.
(Atril)