INSKA NEWS Jakarta — Kementerian Kesehatan RI memperkuat jaringan komunikasi darurat di tiga provinsi terdampak bencana di Sumatera melalui pemasangan perangkat Starlink pada fasilitas kesehatan, posko darurat, dan pusat koordinasi penanganan krisis. Langkah ini diambil sebagai respon cepat atas kerusakan infrastruktur telekomunikasi yang menghambat koordinasi logistik, rujukan pasien, serta pelaporan situasi lapangan.
Sebanyak 9 unit Starlink telah terpasang dan beroperasi penuh di wilayah:
Aceh Tamiang (3 unit)
Aceh Timur (2 unit)
Kota Langsa (1 unit)
Pidie Jaya (1 unit)
Bener Meriah (1 unit)
HEOC Provinsi Aceh (1 unit)
Pemasangan ini memastikan layanan kesehatan, pelaporan situasi, dan distribusi bantuan dapat dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi
Di Provinsi Sumatera Utara, 5 unit Starlink ditempatkan di:
Tapanuli Selatan (1 unit)
Tapanuli Tengah (1 unit)
Mandailing Natal (1 unit)
Langkat (1 unit)
HEOC Provinsi Sumatera Utara (1 unit)
Penguatan jaringan ini mendukung percepatan arus informasi, pemetaan kebutuhan, dan proses rujukan medis di daerah terdampak.
Sementara itu, 1 unit Starlink dipasang di Kabupaten Agam sebagai area prioritas terdampak bencana, untuk memastikan komunikasi antara tim kesehatan, posko lapangan, dan pusat koordinasi tetap berjalan tanpa hambatan.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Agus Jamaludin, menegaskan bahwa pemasangan Starlink merupakan langkah cepat pemerintah dalam menjaga kelancaran komunikasi selama penanganan krisis.
> “Komunikasi adalah kunci dalam setiap respon kedaruratan. Dengan Starlink, kita memastikan koordinasi, pengiriman bantuan, dan rujukan medis tetap berjalan dengan cepat dan akurat,” tegasnya.
Kementerian Kesehatanakan terus memonitor perkembangan situasi di lapangan dan siap menambah perangkat Starlink apabila diperlukan untuk mempercepat penanganan bencana.(SN)
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik
Kementerian Kesehatan RI
(Soleh)

















