INSKANEWS, Jakarta –19 Februari 2025 Dinas Kebudayaan DKI Jakarta berkolaborasi dengan Yuma Production sukses menggelar Lenong Bocah Reborn 2025 di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Pertunjukan ini menghidupkan kembali Lenong Bocah, sebuah program ikonik era 90-an yang pernah menjadi tontonan favorit keluarga Indonesia.
Bertajuk “Reuni dan Pengantin Sunat”, pertunjukan lenong modern ini menghadirkan deretan artis kenamaan, di antaranya Ruben Onsu, Chika Waode, Mellisa Grace, Noval Kurnia, dan Zeezee Shahab. Tidak hanya itu, nostalgia semakin terasa dengan kehadiran para pemain Lenong Bocah generasi awal, seperti Erwin Efendi, Oki Lukman, dan Vita Djaja.
Menghidupkan Kembali Warisan Budaya Betawi
Lenong Bocah pertama kali tayang di televisi pada 1993 hingga 2000, menyajikan komedi khas Lenong Betawi dengan format anak-anak. Namun, seiring waktu, program ini menghilang dari layar kaca. Shannelom Yuma, produser Lenong Bocah Reborn 2025, merasa bahwa kebangkitan kembali pertunjukan ini sangat penting sebagai media pelestarian budaya di tengah arus globalisasi.
“Lenong Bocah sempat hilang, padahal ini salah satu medium budaya yang dapat menangkal pengaruh negatif globalisasi bagi generasi muda. Kami berusaha sekuat tenaga menghadirkannya kembali dengan format lebih segar,” ujar Yuma.
Sutradara Aditya Gumay dipercaya untuk menyutradarai Lenong Bocah Reborn 2025. Dengan sentuhan khasnya, pertunjukan ini tetap mempertahankan unsur lawak khas Betawi, namun dipadukan dengan elemen modern agar lebih relevan bagi penonton masa kini.
Dukungan Pemerintah dalam Pelestarian Budaya
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary, memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Lenong Bocah Reborn 2025. Ia menegaskan bahwa acara ini tidak sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari upaya melestarikan budaya Betawi, terutama dalam rangka menyambut lima abad Jakarta.
“Lenong Bocah bukan sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai kehidupan dan budaya Betawi. Jakarta yang tengah bertransformasi menjadi kota global harus tetap menjaga warisan budayanya,” ujar Miftahulloh.
Ia pun mengajak masyarakat untuk terus mendukung seni tradisional seperti Lenong Bocah agar tetap eksis dan dinikmati lintas generasi.
Harapan untuk Masa Depan Lenong Bocah
Dengan kesuksesan Lenong Bocah Reborn 2025, harapan besar muncul agar kesenian ini kembali mengisi layar televisi dan menjadi tontonan favorit keluarga Indonesia. Tak hanya itu, ke depan, format Lenong Bocah juga dapat dikembangkan melalui berbagai media digital agar semakin mudah diakses oleh masyarakat luas.
Sebagai penutup, Yuma menegaskan bahwa komitmen menghadirkan kembali Lenong Bocah bukan sekadar nostalgia, tetapi juga bagian dari upaya menjaga identitas budaya Betawi agar tetap hidup dan berkembang di era modern.
“Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa Jakarta adalah kota yang kaya akan seni dan budaya. Kota yang berani maju tanpa melupakan akar budayanya,” pungkasnya.(kus)

















