INSKA NEWS, Jakarta, 15 September 2025 – Komando Distrik Militer (Kodim) 0502/Jakarta Utara yang dipimpin oleh Kolonel Inf Dony Gredinand, S.H., M.Tr.(Han)., M.I. Pol., meresmikan pembukaan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Semper Barat II, Senin (15/9).
Acara peresmian berlangsung di Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, dengan dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat. Hadir dalam kesempatan tersebut Camat Cilincing Muhammad Adri, Lurah Semper Barat Sukarmin, Ketua SPPG Ahmad Zaelani, Danramil Cilincing Mayor Inf Budi Wiyono, Kapolsek Cilincing AKP Bobi Subasri, S.T.K., S.I.K., Babinsa Semper Barat Eko Subroto, serta tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.
Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan basmalah, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta pembacaan ayat suci Al-Qur’an.
Mendukung Program Makan Bergizi Gratis
Dalam sambutannya, Kolonel Inf Dony Gredinand menjelaskan bahwa dapur ini merupakan bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah dan mulai berjalan sejak 6 Januari 2025. Program ini menugaskan SPPG sebagai titik distribusi makanan bergizi gratis untuk masyarakat, khususnya anak-anak sekolah dan kelompok rentan.
“Program MBG bertujuan meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, terutama anak-anak, sehingga dapat mendukung tumbuh kembang generasi penerus bangsa,” ujar Dony.
Hingga saat ini, terdapat sekitar 190 titik SPPG di Indonesia. Pemerintah menargetkan jumlah tersebut bertambah menjadi 500–937 titik pada Januari–Februari 2025, 2.000 titik pada April, dan mencapai 5.000 titik pada Juni 2025. Program ini akan menjangkau 38 provinsi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penanggung jawab.
Antusiasme Masyarakat dan Dukungan Penuh
Peresmian Dapur SPPG Semper Barat II berlangsung meriah dan lancar. Dapur ini akan melayani sembilan sekolah di wilayah Semper dengan total 3.028 siswa. Pada hari perdana, menu yang disajikan terdiri dari dua jenis, yaitu menu basah dan menu kering.
Ketua SPPG, Ahmad Zaelani, menyebutkan bahwa di wilayah Cilincing ditargetkan berdiri 20 dapur, namun hingga kini baru terealisasi 8 dapur. “Target kami sebanyak-banyaknya dapat melayani anak-anak sekolah. Semoga segera tercapai,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program ini bukan hanya meningkatkan gizi anak-anak, tetapi juga membuka peluang kerja, memberdayakan relawan, serta membantu para pemasok bahan makanan dari masyarakat sekitar.
Hal senada disampaikan Dr. Faturahman, S.E., M.M. Menurutnya, keberadaan dapur MBG dapat berdampak positif bagi perekonomian warga. “Selain memberi manfaat kesehatan, dapur ini mampu membuka lapangan pekerjaan dan membantu perputaran ekonomi lokal,” pungkasnya.

















