INSKA NEWS, Bandung, 19 Juli 2025 — Ribuan peserta dari berbagai penjuru tanah air memadati kawasan Balai Kota, Kota Bandung, dalam ajang tahunan Pocari Sweat Run 2025 yang menandai 12 tahun perjalanan event lari bergengsi ini. Di antara mereka, hadir sosok inspiratif: Nurul Baiti peserta dari Jakarta yang membuktikan bahwa semangat tak harus datang dari tim besar atau pelatih profesional.
Mengikuti kategori 5K, Nurul tampil mandiri tanpa dukungan komunitas. Ia datang ke Bandung dengan niat sederhana: menantang dirinya sendiri. “Awalnya saya ragu. Lari sendirian, tidak ada teman, tidak kenal siapa pun. Tapi saya ingin membuktikan bahwa saya mampu menyelesaikannya,” ujarnya.
Nurul mengaku bahwa Pocari Sweat Run menjadi ajang lari di bandung pertamanya secara resmi. Berbekal latihan ringan selama satu bulan, ia membiasakan diri berlari di area car free day Jakarta sebagai persiapan.
Meski rute di Kota Bandung cukup menantang, terutama di area tanjakan Dago, ia tetap melangkah dengan semangat. “Ada peserta lain yang menyemangati saya saat hampir menyerah. Momen itu membuat saya sadar, ajang ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga tentang solidaritas dan motivasi,” tuturnya.
Nurul berhasil mencapai garis finish dengan waktu 37 menit Ia membawa pulang medali finisher dan kebanggaan pribadi yang tak ternilai.
Ajang Pocari Sweat Run ke-12 tahun ini memang kembali menjadi magnet bagi para pecinta olahraga, dengan ribuan pelari hadir langsung di Bandung dan belasan ribu lainnya ikut secara hybrid dari berbagai kota. Mengusung tema “Run for Blue Planet”, event ini tidak hanya menyoroti pentingnya kesehatan fisik, namun juga kepedulian terhadap lingkungan.
Kisah Nurul Baiti menjadi pengingat bahwa setiap langkah, sekecil apa pun, dapat membawa perubahan besar — bagi diri sendiri dan orang lain. “Saya ingin cerita ini jadi semangat untuk siapa pun yang merasa tidak percaya diri. Coba saja dulu. Jangan takut memulai,” pesannya.
Pocari Sweat Run bukan hanya tentang siapa tercepat, tapi siapa yang mampu menyelesaikan perjalanan — dan Nurul adalah salah satu bukti nyatanya
( Namin)
