UNBAJA Sulap Limbah Styrofoam Jadi Paving Blok, Dorong Inovasi Infrastruktur Warga Lebak Denok

INSKA NEWS

INSKA NEWS, Cilegon – Universitas Banten Jaya (UNBAJA) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan inovasi berbasis teknologi tepat guna melalui program Pengabdian kepada Masyarakat. Kali ini, UNBAJA bekerja sama dengan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Kelurahan Lebak Denok, Kota Cilegon, menggelar pelatihan pemanfaatan limbah styrofoam menjadi paving blok.

Kegiatan ini mengusung tema “Limbah Styrofoam Menjadi Paving Blok” dan dipimpin oleh tim dosen UNBAJA yang terdiri dari Telly Rosdiyani, Febrika  Euis Amilia, Nurul Farokah, dan Kiki Firmansyah. Proposal kegiatan ini telah diajukan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai wujud dukungan terhadap program pengelolaan limbah dan pemberdayaan masyarakat.

“Ketua tim, Telly Rosdiyani, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengolah limbah styrofoam menjadi paving blok ringan dengan kekuatan MC 19 Mpa. “Paving blok ini cocok digunakan untuk jalur pejalan kaki. Kami melihat banyak jalan di gang-gang Lebak Denok masih berupa tanah, sehingga inovasi ini diharapkan dapat membantu pembangunan infrastruktur, sekaligus mendorong kreativitas warga dalam membuka peluang usaha,” ujarnya.

Selain untuk infrastruktur, Telly menambahkan bahwa program ini dapat menjadi peluang UMKM lokal. Masyarakat bisa memproduksi dan mendistribusikan paving blok untuk keperluan kelurahan maupun wilayah sekitar, sehingga meningkatkan ekonomi warga.

” peserta pelatihan,  Susanti, mengaku senang dengan ilmu yang diperoleh. “Saya sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. Semoga bermanfaat untuk warga Lebak Denok dan bisa kami terapkan bersama,” tuturnya.

Babang Susanto, dosen Teknik Sipil UNBAJA, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal pemanfaatan limbah styrofoam secara produktif. “Dengan teknologi tepat guna, masyarakat dapat memproduksi paving blok sendiri, menambah penghasilan, dan mengurangi pencemaran lingkungan. Proses pembuatannya sederhana, mudah dilakukan, dan dapat menjadi peluang bisnis baru,” jelasnya.

Program ini juga diharapkan mampu membentuk kesadaran lingkungan di kalangan warga. Limbah styrofoam yang selama ini menjadi masalah dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.

Kerja sama antara UNBAJA dan Posyantek Lebak Denok menjadi bukti nyata sinergi akademisi dengan masyarakat dalam mendorong inovasi teknologi tepat guna. Dengan dukungan berbagai pihak, program ini diharapkan dapat terus berlanjut, menjangkau lebih banyak warga, dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memanfaatkan potensi limbah menjadi sumber daya yang bermanfaat.

(Atril)

Sumber : Liputan

Also Read

Tags